Mulailah Melangkah ke Masa Depan

Apakah itu Melangkah Ke Masa Depan adalah suatu cara mengomunikasikan kepada orang lain bahwa apa pun yang diantisipasi sebagai pengalaman atau hasil negatif sangat bisa menjadi positif.

Apa yang dilakukannya

Ketika anda menciptakan sebuah kesempatan bagi orang lain untuk melihat masa depan dengan pandangan yang lebih positif, sesungguhnya Anda adalah pembawa kabar gembira. Hal ini akan memungkinkan lawan komunikasi Anda melihat tidak hanya dirinya, tetapi juga Anda dengan lebih positif karena lawan komunikasi menjadi lebih optimis.

Bagaimana cara kerjanya:

Melangkah ke masa depan akan “menuntun” lawan komunikasi anda kemasa depan dengan pengharapan yang positif. Ini adalah metode yang sangat efektif terutama saat Anda memberikan saran atau memberi sebuah instruksi ke arah yang Anda pikir orang lain itu mungkin akan menolak. Jika dia dibimbing untuk mengharapkan hasil yang positif, penolakan itu akan melemah, dan komunikasi Anda akan jauh lebih siap diterima.

 

Kisah Nyata Singkat tentang Melangkah ke Masa Depan

Seorang anak pulang dari sekolah, takut mengerjakan PR-nya. Dia terus berkata, “PR-ku akan sulit. Aku tidak akan bisa mengerjakannya. ”Ibunya bertanya kepadanya, “Bagaimana kamu tahu, kamu mulai saja belum.” sang anak lantas mengatakan bahwa ketika gurunya menugaskan PR itu, dia berkata kepada murid-muridnya, “Jangan tunda mengerjakan PR kalian sampai hari Minggu. Kerjakan pada hari Sabtu. Ini adalah tugas yang sulit, dan kelas yang lalu tidak begitu berhasil mengerjakannya, jadi bersiaplah untuk bekerja keras dan luangkan waktu-kalian akan membutuhkannya.”

Sang ibu segera mengerti bahwa guru anaknya telah mempengaruhi anaknya secara negatif dengan menuntunnya agar berekspektasi bahwa tugas itu sulit untuk diselesaikan.

Sang ibu mengerti bahwa tugas itu mungkin tidak sesulit yang anaknya bayangkan dan bahwa dia dapat dengan mudah memengaruhi anaknya untuk mengubah ekspektasinya agar menjadi lebih positif. Sang ibu berkata kepada anaknya, “Ibu tahu kamu bisa mempelajari ini dengan cepat. Kamu cepat memahami informasi baru, dan kamu hebat dalam mengingat apa yang telah dia ajarkan. Ibu menduga kamu akan menyelesaikan PR ini dengan mudah dan cepat, lalu menghampiri ibu untuk menyombongkan diri betapa mudahnya PR itu bagimu.”

Benar saja, sang anak lalu tersenyum dan beranjak untuk mulai mengerjakan PR-nya. Tak lama berselang, dia kembali lagi dengan wajah berseri-seri. “Wah,” katanya. “Ibu betul sekali. Lain kali kalo ada seseorang yang mencoba membuatku berpikir aku tak bisa mengerjakan sesuatu, aku akan mengingat apa yang ibu katakan tentang pemahamanku atas informasi baru dan aku akan mengingatkan diriku bahwa ibu benar.” (Sumber: Losier, Michael J. 2009. Law of Connection. Jakarta. Ufuk Press)

 

Leave a Comment